Luas Panen dan Produksi Padi di Provinsi Papua Barat 2022
Nomor Katalog : 5203031.91
Nomor Publikasi : 91000.2322
ISSN / ISBN : 2827-8313
Tanggal Rilis : 2023-09-15
Ukuran File : 17.22 MB
Abstraksi
Tersedianya data pertanian yang tepat waktu dan akurat merupakan
pondasi untuk dapat mewujudkan kebijakan pertanian yang tepat sasaran.
Sejak tahun 2018, BPS berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) yang sekarang bergabung menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(Kementerian ATR/BPN), serta Badan Informasi Geospasial (BIG) berupaya
memperbaiki metodologi penghitungan luas panen padi melalui penerapan
objective measurement dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi serta ketersediaan citra satelit resolusi tinggi. Kolaborasi
tersebut diwujudkan dalam suatu kegiatan yang bertajuk “Pendataan Statistik
Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel
Area (KSA)” atau lebih dikenal dengan Survei KSA. Pelaksanaan Survei KSA
untuk komoditas padi mulai diimplementasikan secara nasional pada tahun
2018. Pengamatan lapangan Survei KSA dilakukan pada 7 (tujuh) hari terakhir
setiap bulan. Berdasarkan hasil Survei KSA, pada tahun 2022, luas panen padi
mencapai sekitar 5,46 ribu hektar atau mengalami penurunan sebanyak 0,95
ribu hektar (14,88 persen) dibandingkan tahun 2021. Sementara itu, produksi
padi tahun 2022 yaitu sebesar 23,96 ribu ton GKG. Jika dikonversikan menjadi
beras, produksi beras tahun 2022 mencapai sekitar 14,40 ribu ton, atau turun
sebesar 1,78 ribu ton (11,00 persen) dibandingkan dengan produksi beras tahun
2021. Selain menghasilkan estimasi luas panen, Survei KSA juga memberikan
gambaran terkait fase amat padi lainnya, seperti luas fase vegetatif awal,
vegetatif akhir, generatif, potensi gagal panen, luas lahan pertanian yang
diberakan, serta luas lahan pertanian yang ditanami tanaman selain padi.