Luas Panen dan Produksi Padi di Provinsi Papua Barat 2019
Nomor Katalog : 5203031.91
Nomor Publikasi : 91000.2110
Tanggal Rilis : 2021-04-30
Ukuran File : 17.81 MB
Abstraksi
Tersedianya data pertanian yang tepat waktu dan akurat
merupakan pondasi untuk dapat mewujudkan kebijakan pertanian yang tepat
sasaran. Sejak 2018, BPS bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT), didukung oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (Kementerian ATR/BPN), Badan Informasi Geospasial (BIG), serta Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), berupaya memperbaiki metodologi
perhitungan luas panen padi melalui penerapan objective measurement dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta ketersediaan
citra satelit resolusi tinggi. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam suatu
kegiatan yang bertajuk “Pendataan Statistik Pertanian Tanaman Pangan
Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA)” atau lebih dikenal
dengan sebutan Survei KSA. Pelaksanaan Survei KSA untuk komoditas padi mulai
diimplementasikan secara nasional pada tahun 2018. Pengamatan segmen dilakukan
pada 7 (tujuh) hari terakhir setiap bulan.
Berdasarkan hasil Survei KSA, pada 2019, luas panen padi
diperkirakan sebesar 7,19 ribu hektar atau mengalami penurunan sebanyak 574,86
hektar (7,40 persen) dibandingkan tahun 2018. Sementara itu, produksi padi pada
2019 diperkirakan sebesar 29,94 ribu ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras,
produksi beras pada 2019 mencapai sekitar 17,90 ribu ton, atau mengalami peningkatan
sebesar 2,97 ribu ton (19,93 persen) dibandingkan dengan produksi beras tahun
2018. Selain menghasilkan estimasi luas panen, Survei KSA juga memberikan
gambaran terkait fase amat padi lainnya, seperti luas fase vegetatif awal,
vegetatif akhir, generatif, puso, serta luas sawah dan ladang yang sedang tidak ditanami padi.