- Nilai ekspor Papua Barat Agustus 2017 mencapai US$ 154,82 juta.
Bahan bakar mineral (27) merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar di Papua Barat pada Agustus 2017 yaitu sebesar US$ 151,5 juta atau 97,85 persen dari total ekspor Papua Barat. Disusul oleh komoditas Kayu, Barang dari Kayu (44) sebesar US$ 2,05 juta (1,33 persen), Ikan dan Udang (03) sebesar US$ 0,55 juta (0,35 persen), Daging dan ikan olahan (16) sebesar US$ 0,16 juta (0,10 persen), dan Paket pos, parcel dan barang yang dikembalikan sebesar US$ 0,001 juta (0,0004 persen).
Ekspor Papua Barat pada Agustus 2017 ke Tiongkok mencapai angka terbesar yaitu US$ 68,28 juta, disusul Korea Selatan sebesar US$ 59,66 juta dan Jepang sebesar US$ 20,59 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 95,94 persen.
Menurut pelabuhan muat barang ekspor terbesar Papua Barat Agustus 2017 hanya melalui 7 (tujuh) pelabuhan yaitu pelabuhan Bintuni dengan nilai US$ 153,00 juta atau 98,82 persen terhadap total nilai ekspor Papua Barat. Disusul oleh pelabuhan Tanjung Perak sebesar US$ 0,65 juta (0,42 persen), pelabuhan Sorong sebesar US$ 0,27 juta (0,18 persen), pelabuhan udara Ngurah Rai (U) sebesar US$ 0,25 juta (0,16 persen), pelabuhan udara Hasanuddin (U) sebesar US$ 0,0006 juta (0,0004 persen), pelabuhan udara Soekarna-Hatta (U) sebesar US$ 0,0001 juta (0,0001 persen) dan pelabuhan lainnya sebesar US$ 0,65 juta (0,42 persen).
- Nilai impor Papua Barat Agustus 2017 hanya sebesar US$ 0,002 juta.
Nilai impor Agustus 2017 nilainya hanya sebesar US$ 0,002 juta. impor hanya berasal dari Mesin/peralatan listrik sebesar US$ 0,0006 juta dan golongan lainnya (Barang-barang dari kulit, buku dan barang cetakan dan mainan) sebesar US$ 0,0015 juta.
Negara pemasok barang impor Papua Barat pada Agustus 2017 hanya berasal dari Jepang, Hongkong dan negara lainnya dengan nilai impor masing-masing sebesar US$ 0,001 juta, US$ 0,001 juta dan US$ 0,0002 juta.