Ekspor Papua Barat Februari 2017* Mencapai US$ 157,49 Juta
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Nilai ekspor Papua Barat Februari 2017 mencapai US$ 157,49 juta atau mengalami penurunan sebesar 2,89 persen dibanding Januari 2017 yaitu dari US$ 162,17 juta menjadi US$ 157,49 juta, bila dibandingkan dengan Februari 2016 ekspor Papua Barat mengalami penurunan sebesar 21,47 persen.
- Nilai ekspor terbesar Papua Barat Februari 2017 masih diperoleh dari migas yaitu sebesar US$ 156,64 juta, turun 2,99 persen dibanding Januari 2017, sementara bila dibanding ekspor Februari 2016 turun 21,12 persen.
- Ekspor nonmigas Februari 2017 mencapai US$ 0,84 juta, naik 21,10 persen dibanding Januari 2017, sementara bila dibanding ekspor Februari 2016 mengalami penurunan sebesar 57,03 persen.
- Perhiasan/permata, Kayu, Barang dari Kayu, Ikan dan udang, dan golongan lainnya merupakan golongan barang yang di ekspor pada Februari 2017 yaitu masing-masing sebesar US$ 0,35 juta, US$ 0,27 juta, US$ 0,22 juta dan US$ 0,0003 juta, sehingga golongan tersebut memberikan kontribusi 100 persen terhadap total ekspor nonmigas Papua Barat.
- Ekspor Papua Barat pada Februari 2017 ke Korea Selatan mencapai angka terbesar yaitu US$ 81,51 juta, disusul Tiongkok sebesar US$ 43,37 juta dan Jepang sebesar US$ 24,26 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 94,70 persen.
- Ekspor hasil pertanian mengalami peningkatan menjadi sebesar US$ 0,57 juta bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
- Menurut pelabuhan muat barang ekspor terbesar Papua Barat Februari 2017 hanya melalui 6 (enam) pelabuhan yaitu pelabuhan Bintuni dengan nilai US$ 152,73 juta atau 96,98 persen terhadap total nilai ekspor Papua Barat. Disusul oleh pelabuhan Sorong sebesar US$ 4,03 juta (2,56 persen), pelabuhan udara Soekarno-Hatta (U) sebesar US$ 0,35 juta (0,22 persen), Tanjung Perak sebesar US$ 0,27 juta (0,17 persen), pelabuhan udara Ngurah Rai (U) sebesar US$ 0,10 juta (0,06 persen), pelabuhan udara Hasanuddin (U) sebesar US$ 0,0002 juta (0,0001 persen).