Materi :
Manokwari - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait: (1) Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV 2020 dan (2) Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2020.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia dalam pers rilis secara live streaming melalui kanal Youtube BPS Provinsi Papua Barat, Jumat (05/2/2021). Berikut disampaikan ringkasan hasil pers rilis tersebut:
I. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN IV 2020
1️⃣ Pada Triwulan IV-2020 perekonomian Provinsi Papua Barat mengalami kontraksi sebesar 5,21 persen dibandingkan triwulan IV-2019 (y-on-y). Namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), perekonomian papua barat tumbuh sebesar 2,03 persen.
2️⃣ Dari sisi Lapangan Usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi secara q-to-q terjadi pada kategori Transportasi dan Pergudangan (25,82%); Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (6,93%); dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (6,05%). Secara y-on-y, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada kategori Informasi dan Komunikasi (8,90%); Jasa Keuangan dan Asuransi (8,12%); dan Pengadaan Listrik dan Gas (7,52%).
3️⃣ Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tertinggi secara q-to-q terjadi pada komponen Konsumsi Pemerintah (40,67%); PMTB (12,78%); dan Konsumsi LNPRT (2,81%). Secara y-on-y, hanya komponen Konsumsi Pemerintah yang mengalami pertumbuhan positif (0,36%). Sementara komponen yang mengalami kontraksi tertinggi adalah Ekspor Luar Negeri (-10,84%) dan Impor Luar Negeri (-83,35%).
Info selengkapnya dan bahan tayang dapat diunduh pada tautan berikut: http://s.bps.go.id/rilis-pdrb9100
II. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2020
1️⃣ IPM (Indeks Pertumbuhan Manusia) Provinsi Papua Barat Tahun 2020 adalah sebesar 65,09. Angka tersebut meningkat 0,39 poin dari pada tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut jauh LEBIH RENDAH dibandingkan tahun 2019 yang meningkat sebesar 0,96 poin. Angka tersebut juga tumbuh 0,60 persen dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sepanjang 2010-2020 sebesar 0,89 persen.
2️⃣ Papua Barat masih menjadi provinsi dengan IPM terendah nomor 2 se-Indonesia setelah Provinsi Papua yang mempunya nilai IPM sebesar 60,44. Di dalam Provinsi Papua Barat sendiri, Kota Sorong memiliki nilai IPM tertinggi yaitu sebesar 78,45 dan Kabupaten Tambrauw memiliki nilai IPM terendah yaitu sebesar 53,45.